NANANGKAAN
(Euphorbia Hirta)
Di daerah pemukiman baru biasanya kita
temukan tumbuhan seperti nanangkaan/gendong anak/patikan kebo (euphorbia
hirta). Tumbuhan tersebut mudah untuk dikenali. Tumbuhan itu tumbuh merayap
di celah bebatuan atau tumbuh tegak diantara tumbuhan lainnya. Tinggi tumbuhan
ini mencapai 0,5 meter, tetapi yang sering kita dapatkan hanyalah sekitar satu
jengkal.
Batangnya pendek berbuku-buku, daunnya
saling berhadapan, berbentuk bulat telur, bergerigi halus pada kedua sisinya,
dan pada bagian tengahnya terdapat noda berwarna nila. Buah dan bunganya
terdapat pada ketiak setiap tangkai daun dan terletak menopang diatas batang.
Tumbuhan itu berkembang biak melalui biji.
Banyak orang yang menggunakannya untuk
ramuan obat, seperti daunnya yang telah dicuci, dan ditumbuk halus dapat kita
gunakan untuk mengobati luka tersayat pada kulit atau dapat mempercepat
masaknya penyakit bisul dengan cara menempelkan tumbuhan nanangkaan pada
permukaan bisul, tetapi jangan menutupi permukaan mata bisul, sehingga cepat
pecah.
Ramuan tanaman ini yang telah dicuci
bersih lalu direbus, air rebusannya setelah disaring dapat kita minum sebagai
obat asma atau bronchitis. Dan jika kita terkena penyakit radang mata, tetesan
getah tumbuhan ini dapat kita gunakan sebagai obat tetes mata.
TAPAK LIMAN
(Elephantopus Scaber)
Tumbuhan tapak liman mempunyai daun mirip
daun lobak, tapi agak kaku. Daun tumbuhan ini berbulu kasar dan bertangkai daun
bundar memanjang dengan kedua sisinya bergelombang. Letak tumbuh daunnya hampir
rata dengan permukaan tanah. Tangkai bunganya berdiri tegak, bergagang panjang
dan bercabang, bunganya tunggal dan berwarna ungu, serta daun mahkota berbentuk
bintang tiga.
Daun tapak liman berkhasiat untuk
mengobati orang yang terkena lesu darah. Gejalanya orang yang terkena lesu
darah jika berdiri setelah lama jongkok, pandangan suka berkunang-kunang.
Orang-orang tua dahulu biasanya menggunakan
ramuan ini dengan cara memetik beberapa helai daunnya, lalu mencuci bersih,
kemudian direbus air 3 gelas sisakan menjadi 2 gelas. Setelah air rebusan itu
dingin, disaring lalu diminum sebagai obat penambah darah, diminum 2 kali
sehari, pagi dan sore setelah makan.
PULUTAN/PUNGPULUTAN
(Urena Lobata)
Pulutan atau pungpulutan biasa tumbuh
pada tempat yang baru dibangun, pada sisi-sisi tanah yang masih terbuka.
Pulutan tumbuh liar ditepi-tepi jalan setapak atau diantara semak-semak belukar
pada tanah terbuka.
Tumbuhan ini berbatang lunak dan berbulu
halus. Daunnya menjari dan bergerigi tajam pada kedua sisinya, juga berbulu
halus. Tangkai bunganya bergagang pendek dan muncul pada setiap ketiak daun,
memudahkan kita untuk cepat mngenalinya.
Bunganya ada yang berwarna merah tua,
merah muda, dan ada yang berwarna putih. Buahnya berupa kotak dan berbiji hanya
satu.
Apabila pada suatu hari ketika sedang
bekerja di lading atau sedng berjalan-jalan di daerah pegunungan, tiba-tiba
kita terkena sengatan serangga, satu-satunya obat yang mudah kita dapatkan
hanyalah daun pulutan ini.
Petiklah bebrapa lembar daun pulutan,
tumbuk agak halus diberi beberapa tetes air. Hasil tumbukan itu, kita taburkan
diatas luka bekas sengatan serangga tadi.
Khasiat ramuan ini adalah sebagai penawar
racun sengatan serangga yang ditinggalkan pada luka sengatan atau gigitan tadi.
SIDAGORI
(Sida Condifolia)
Tumbuhan ini berdiri tegak, banyak
bercabang pada batang bagian dekat tanah, berkayu, dan kokoh. Daunnya bundar,
bergerigi tumpul pada kedua sisinya, berlekuk pada bagian pangkalnya, dan
ujungnnya tumpul. Bunganya tunggal berwarna kuning dengan tangkai yang panjang
tumbuh pada ketiak daun.
Daunnya dapat kita gunakan sebagai tapel
untuk penawar sakit kepala. Caranya, ambil/petik bebrapa lembar daun sidagori,
lalu diremas-remas dan dicampur dengan beberapa tetes air, lalu ditempelkan
pada kepala yang sakit.
Rebusan daunnya berkhasiat sebagai obat
batuk dan melancarkan air seni. Rebusan akarnya selain berkhasiat sebagai obat
peluruh air seni juga sebagai obat penurun demam. Bijinya juga dapat digunakan
untuk obat batuk. Caranya, petik bebrapa lembar daun sidagori, akar, dan
bijinya, lalu dicuci bersih. Kemudian direbus dengan tiga gelas air, biarkan
sampai menjadi dua gelas. Setelah itu disaring dan diminum sehari dua kali,
pada pagi dan sore hari setelah makan.
BAYAM DURI
(Amaranthus Spinosus I)
Tumbuhan ini satu rumpun dengan bayam
sayur. Bedanya, bayam duri ini tidak dibudidayakan karena tumbuhan ini banyak
mempunyai duri keras yang tumbuh pada bagian buku-buku dibawah ketiak daun,
bahkan diantara tangkai bunganya.
Jenis bayam duri ini ada dua macam, yaitu bayam
duri berwarna hijau dan satu lagi merah. Walaupun jenis bayam ini tidak
dibudidayakan orang disebabkan berduri, namun masih banyak orang yang
memanfaatkannya karena berkhasiat.
Air rebusan pucuk/tangkai daun muda
berikut bunganya sangat bermanfaat untuk meringankan atau bahkan menyembuhkan penyakit
asma atau sesak napas.
Caranya, petik beberapa lembar daun dan
bunganya lalu cuci yang bersih. Kemudian rebus dengan tiga gelas air sampai
menjadi dua gelas. Setelah dingin lalu disaring dan diminum dua kali sehari,
pada pagi dan sore hari.
DAUN ASAM/JUKUT CALINCINGAN
(Oxalis Corminaculata)
Tumbuhan ini berdaun majemuk berjari tiga
dan anak daun berbentuk panjang. Bunganya berwarna kuning dan terdapat pada
ketiak daun, tersusun dalam rangkaian berupa paying. Buahnya lonjong dan pada
bagian ujungnya berbentuk paruh.
Apa manfaat tumbuhan yang sepintas dapat kita
golongkan sebagai tumbuhan gulma ini ?
Cobalah petik beberapa rumpun tumbuhan
ini. Setelah dicuci bersih kita tumbuk sampai halus. Kemudian kita seduh dengan
air hangat. Setelah disaring, airnya kita gunakan sebagai obat kumur untuk menyembuhkan
sariawan atau bau mulut. Selain itu, dapat juga kita gunakan untuk obat tetes
mata guna menghilangkan rasa gatal. Lakukan penggunaannya berulang kali,
mudah-mudahan dapat anda rasakan manfaatnya.
PEGANGAN
(Centella Asiatica Urban)
Perbedaan tumbuhan ini dengan daun asam
adalah, tumbuhan ini mempunyai daun lebih besar dan bercabang banyak, serta
setiap cabang dapat membentuk tumbuhan baru hingga sangat rimbun serta dapat
membentuk rumpun yang menutupi tanah.
Daunnya bundar, berbentuk seperti ginjal
dengan tepi bergerigi dan bertopang di atas tangkai daun yang panjang. Letak
daun bergerombol seputar batang. Tumbuhan ini bunganya berwarna putih dan merah
muda, tersusun dalam rangkaian berbentuk paying yang muncul pada ketiak daun.
Buahnya kecil-kecil dan rasanya pahit.
Di pedesaan tumbuhan ini ditanam orang
sebagai tanaman sayuran. Cara membudidayakannya dengan stek. Tumbuhan pegangan
atau daun kaki kuda ini khasiatnya banyak sekali. Rebusan tumbuhan pegangan
dapat digunakan untuk mengobati macam-macam penyakit seperti sakit perut,
radang usus, melancarkan air seni, batuk, asma, adan bronchitis serta sariawan.
Daun mentah yang telah ditumbuk halus dapat digunakan untuk obat borok atau
luka dikulit.
MENIRAN
(Phyllanthus Neruri)
Tumbuhan ini memiliki susunan daun yang
menyrip ganda dengan buah atau bunganya yang berbentuk bel, bergantung dibawah
tangkai tiap anak daun. Bunganya berwarna merah pucat, bentuk daun bulat telur
dan kecil-kecil. Batang berwarna hijau, tapi ada juga yang berwarna kemerahan
dan mempunyai banyak cabang.
Tumbuhan ini tidak pernah dibudidayakan
orang. Ia hidup sebagai tanaman liar. Tetapi, dikalangan ahli-ahli jamu bangsa
eropa, tumbuhan ini telah dikenal sebagai bahan ramuan untuk mengobati sakit
ginjal.
Di kalangan penduduk pedesaan, tumbuhan
meniran sering digunakan sebagai obat peluruh air seni atau gejala penyakit
kencong manis. Caranya adalah merebus beberapa tangkai daun, kemudain air
rebusan tersebut diminum secara teratur.
BABADOTAN
(Ageratum Conyzoides)
Sebenarnya tumbuhan ini adalah gulma yang
tak pernah dipelihara orang. Ia adalah tumbuhan liar, di pedesaan tumbuhan
sering kita temukan dipinggir jalan setapak.
Ciri-ciri tumbuhan ini adalah bentuk
daunnya bulat telur dan runcing pada bagian ujungnya, bercak hijau dengan
garis-garis tulang daun yang jelas dan berwarna kuning muda, serta bergerigi
pada kedua sisinya.
Petani di pedesaan biasanya menggunakan
daun babadotan ini untuk menutup pendarahan pada kulit yang terluka atau
tersayat agar luka tidak terinfeksi.
Caranya, ambil beberapa lembar daunnya,
kemudian cuci daunnya hingga bersih, dan direbus hingga lumat. Kemudian
tutupkan pada luka sayat tadi.
TEMBLEKAN/CENTE
(Lantana Camara)
Tumbuhan ini biasanya tumbuh subur pada
tanah yang cukup lembap. Batangnya berkayu, akar kokoh dapat menahan longsoran
tanah pematang sawah atau tanggul anak sungai. Cabang dan rantingnya, selain
berbulu juga berduri pendek dan kaku. Daunnya mempunyai permukaan benjolan dan
berbulu kasar, serta bergerigi pada kedua sisinya. Bunganya berwarna merah
jingga cerah dan tumbuhberkelompok dalam
satu malai. Buahnya merupakan kumpulan manic-manik kecil dalam satu tangkai
panjang yang tumbuh diketiak daun.
Air rebusan daun cente atau temblekan ini
sangat baik untuk pereda batuk. Caranya, petik beberapa lembar daun temblekan,
setelah dicuci bersih, rebus dengan tiga gelas air hingga menjadi dua gelas.
Setelah dingin, disaring dan airnya diminum dua kali sehari, pagi dan sore hari
setelah makan.
SENGGUGU
(Clerodendrum Serratum Moon)
Tumbuhan perdu tegak ini mempunyai daun
berbentuk lonjong telur, tebal dan kaku, serta bergerigi tajam pada kedua
sisinya. Bunganya berwarna vbiolet dalam rangkaian malai yang terdapat pada
ujung tangkai, buahnya berbentuk bulat telur dan berwarna hijau kehitaman.
Tumbuhan ini pada bagian akar, daun, dan
buahnya banyak mengandung khasiat obat. Daunnya dapat digunakan sebagai obat
gosok untuk meredakan encok, rasa nyeri, dan linu pada persendian. Rebusan
daunnya dapat digunakan sebagai obat cacingan. Buahnya berkhasiat pereda batuk,
kunyah bersama daun sirih. Seduhan akarnya, jika diminum dapat mengobati asama
atau bronchitis dan sebagai peluruh air seni.
SAMBILOTO/KIORAY
(Andrographis paniculata (burn. (f) nees)
Sebenarnya tumbuhan ini sering ditanam orang
di halaman rumah sebagai tanaman pagar karena cabangnya banyak dan mempunyai
ketinggian kurang dari 1 meter.
Rebusan daun sambiloto yang pahit ini
dapat kita gunakan untuk obat sakit demam, sakit perut, kencing manis juga
peluruh air seni. Tumbukan daun mentahnya dapat kita gunakan untuk obat luar,
penawar gatal-gatal kulit karena terkena bisa ular atau sengatan serangga yang
beracun seperti kelabang dan lain sebagainya.
KUMIS KUCING
Daun tumbuhan ini berbentuk lonjong dan
meruncing pada bagian ujungnya dengan garis tajam dan besar pada kedua sisinya.
Bunganya berwarna putih dan mempunyai beberapa helai benang sari yang panjang
(mirip bulu kumis seekor kucing), tersusun dalam rangkaian berupa tandan yang
terletak diujung tangkai.
Rebusan daun tumbuhan ini banyak
digunakan orang untuk pengobatan sakit ginjal dan melancarkan air seni atau
sakit pinggang. Caranya adalah meminum rebusan daun itu setiap pagi dan sebelum
tidur malam. Yang lebih baik lagi, jika dalam merebusnya daun kumis kucing ini
ditambah dengan daun kecibeling.
JAWER KOTOK
(Coleus Scutellarioides Bth)
Jenis tumbuhan ini memiliki corak warna
yang beraneka ragam. Karena kkeindahan warna daunnya, tumbuhan ini sering
digunakan sebagai tanaman hias pada taman-taman terbuka di halaman rumah.
Jawer kotok yang berkhasiat sebagai obat
adalah jawer kotok yang daun dan batangnya berwarna merah hati kehitaman,
dengan sisi daun dan bergerigi tumpul. Walaupun tumbuhan ini memiliki buah dan
biji, untuk membudi-dayakannya lebih baik dan lebih mudah dengan stek pucuk.
Jawer kotok tumbuh subur pada tanah lembap dan terbuka. Dari tumbuhan ini dapat
kita peroleh berbagai manfaat untuk pengobatan.
Daun yang masih segar, settelah diolesi
dengan minyak kelapa dan dipanaskan diatas api hingga layu dapat digunakan
untuk menutup bisul agar cepat pecah. Air perasan dari daun yang masih segar
berguna sebagai obat tetes untuk sakit telinga
atau sebagai obat anti septic pada saat memotong tali pusar bayi. Air
rebusan daunnya jika diminum, bermanfaat untuk mengobati sakit wasir, batu
ginjal, dan obat cacingan. Seduhan akarnya berguna untuk obat mencret.
KEJIBELING / REMEK DAGING
(Hemigrafis alternate (burn. F) t. Aders)
Panjang batrang kecibeling dapat mencapai
75 cm, bentuk daunnya bulat telur, berwarna hijau tua kemerahan pada permukaan
dan hijau kelabu pada bagian bwahnya. Bunganya kecil gepeng berwarna putih
dalam rangkaian berupa butir yang tumbuh pada ketiak daun dan berbiji gepeng.
Kecibeling buahnya jarang ditemukan orang,
sehingga cara membudi-dayakannya tumbuhan ini cukup dengan stek batang.
Sebenarnya tumbuhan ini sangat dikenal sebagai salah satu ramuan obat
tradisional, yaitu untuk mengobati batu ginjal.
Air rebusan daunnya berkhasiat untuk
melancarkan air seni, obat disentri, dan wasir. Caranya petik beberapa daun
kecibeling lalu dicuci bersih kemudian direbus dengan 3 gela air, setelah
mendidih jadikan 2 gelas air. Setelah dingin, saring dan minum 2 kali sehari
pada pagi dan malam menjelang tidur.
Karena besarnya khasiat tumbuhan ini, cobalah
budidayakan dilahan kosng di sekitar rumah.
LEGETAN / JOTANG
(Spilanthes iabadicensis a. H. Moore)
Legetan sejenis tumbuhan berusia setahun
yang mempunyai banyak cabang, tumbuhnya tegak atau merayap dengan akar-akarnya
yang keluar dari ruas-ruas batang. Kalu kita patahkan batngnya, tercium aroma
bau wangi. Itulah tumbuhan legetan / jotang (spilanthes iabadicensis a. h.
moore), yang sering kita temukan tumbuh liar di lading-ladang atau
tebing-tebing saluran air di persawahan dan tempat-tempat bertanah lembab.
Tumbuhan ini daunnya saling berhadapan,
berbentuk lonjong dan menyempit kearah pangkalnya dengan gerigi datar pada
kedua sisinya. Bunganya kecil-kecil, banyak dan berwarna kuning. Buahnya
berbelah berbentuk jorong dan berwarna hitam berisi banyak biji. Tumbuhan ini
mudah diperbanyak melalui biji dengan cara penyemaian. Dari tumbuhan yang
bernama legetan, bunganya yang dpat digunakan sebagai obat untuk penyakit sariawan.
SAGA RAMBAT
(Abrus Prevatorius)
Saga rambat adalah sejenis tumbuhan yang
merambat pada pagar atau tanaman lain, batangnya selalu membelit ke kiri.
Daunnya majemuk menyirip ganda dan beranak daun banyak. Buahnya berupa polong,
dengan biji berwarna merah darah dan berbintik noda hitam pada bagian
pangkalnya. Bunganya dalam bentuk tandan berupa bunga kupu-kupu dan berwarna
ungu muda.
Dari tumbuhan rambat ini yang dapat
diambil manfaatnya adalah daunnya yang mempunyai rasa manis. Khasiatnya untuk
obat sariawan pada gusi. Pengobatannta dengan cara mengunyah daunnya serta
menggosok-gosokkan sepahnya kecelah-celah gigi. Tumbukan daunnya dapat kita
gunakan sebagai obat boreh untuk radang yang menyerang permukaan mulut dan
ujung bibir.
GODONG ENCOK / KI ENCOK
(Plumbago Zeylanica)
Godong encok daunnya bundar telur dengan
ujung yang meruncing dan bertepi rata pada kedua sisinya. Daunnya tersusun
berseling dengan tangkai yang pendek. Pada ujung tangkai, muncul tandan bunga
merupakan rangkaian dari susunan bunga-bunganya yang berwarna putih.
Buahnya berbentuk lonjong dan ujungnya
meruncing serta mempunyai alur memanjang. Bila telah masak, buah ini merekah
menjadi 5 bagian, berisi biji-biji yang banyak. Pembudidayaan tumbuhan ini
dapat melalui semaian biji atau stek batang,
Daun tumbuhan ini berkhasiat sebagai obat
luar untuk penyakit encok, sakit pinggang serta sakit kepala. Caranya, petik
beberapa lembar daunnya lalu dicuci bersih. Kemudian diremas-remas untuk
dibalutkan pada badan yang sakit.
DAUN WUNGU / HANDEULEUM
(Eupatorium Triplinerve Vahl)
Tanaman ini batangnya bundar tapi
terkadang hampir segitiga, mempunyai kulit batang yang berlendir dengan aroma
yang kurang sedap. Letak daunnya berhadapan, berbentuk lonjong memanjang dan
bertepi rata. Bunganya berupa tandan yang tumbuh pada ujung tangkai.
Bentuk buahnya lonjong , berisi dua
butir biji berbentuk bulat.
Yang berkhasiat obat dari tumbuhan ini
adlaah varietas berwarna lembayung. Dari daunnya atau kulit batangnya yang
telah ditumbuk, dapat kita gunakan sebagai bubuk untuk mengobati penyakit
borok, bisul, dan bengkak. Dengan lembaran daunnya yang diolesi minyak kelapa
dan dilayukan diatas api, kemudain ditempelkan pada luka bisul atau borok, yang
terlebih dahulu daunnya dilubangi.
DAUN KI URAT
(Plantago Major Linn)
Daunnya lebar berbentuk bundar telur,
permukaanya licin, mempunyai lekuk garis urat daun yang membujur serta tangkai
pelepahnya panjang, memudahkan kita untuk lebih cepat mengenalinya di antara
tumbuhan lain. Bunganya berbentuk bonggol dan terdiri dari bunga-bunga kecil,
tersusun dalam malai yang tumbuh pada ketiak pelepah daun.
Jenis tumbuhan penutup tanah ini sering
kita jumpai di pedesaan dipinggir-pinggir jalan setapak atau halaman rumah.
Akar dan daun tumbuhan ini jika dicampur
dengan daun kejibeling kemudian direbus, air rebusannya bermanfaat untuk obat
sakit kencing batu.