Halaman

Selasa, 08 Mei 2012

TUMBUHAN-TUMBUHAN OBAT


NANANGKAAN
(Euphorbia Hirta)


Di daerah pemukiman baru biasanya kita temukan tumbuhan seperti nanangkaan/gendong anak/patikan kebo (euphorbia hirta). Tumbuhan tersebut mudah untuk dikenali. Tumbuhan itu tumbuh merayap di celah bebatuan atau tumbuh tegak diantara tumbuhan lainnya. Tinggi tumbuhan ini mencapai 0,5 meter, tetapi yang sering kita dapatkan hanyalah sekitar satu jengkal.
Batangnya pendek berbuku-buku, daunnya saling berhadapan, berbentuk bulat telur, bergerigi halus pada kedua sisinya, dan pada bagian tengahnya terdapat noda berwarna nila. Buah dan bunganya terdapat pada ketiak setiap tangkai daun dan terletak menopang diatas batang. Tumbuhan itu berkembang biak melalui biji.
Banyak orang yang menggunakannya untuk ramuan obat, seperti daunnya yang telah dicuci, dan ditumbuk halus dapat kita gunakan untuk mengobati luka tersayat pada kulit atau dapat mempercepat masaknya penyakit bisul dengan cara menempelkan tumbuhan nanangkaan pada permukaan bisul, tetapi jangan menutupi permukaan mata bisul, sehingga cepat pecah.
Ramuan tanaman ini yang telah dicuci bersih lalu direbus, air rebusannya setelah disaring dapat kita minum sebagai obat asma atau bronchitis. Dan jika kita terkena penyakit radang mata, tetesan getah tumbuhan ini dapat kita gunakan sebagai obat tetes mata.


TAPAK LIMAN
(Elephantopus Scaber)


Tumbuhan tapak liman mempunyai daun mirip daun lobak, tapi agak kaku. Daun tumbuhan ini berbulu kasar dan bertangkai daun bundar memanjang dengan kedua sisinya bergelombang. Letak tumbuh daunnya hampir rata dengan permukaan tanah. Tangkai bunganya berdiri tegak, bergagang panjang dan bercabang, bunganya tunggal dan berwarna ungu, serta daun mahkota berbentuk bintang tiga.
Daun tapak liman berkhasiat untuk mengobati orang yang terkena lesu darah. Gejalanya orang yang terkena lesu darah jika berdiri setelah lama jongkok, pandangan suka berkunang-kunang.
Orang-orang tua dahulu biasanya menggunakan ramuan ini dengan cara memetik beberapa helai daunnya, lalu mencuci bersih, kemudian direbus air 3 gelas sisakan menjadi 2 gelas. Setelah air rebusan itu dingin, disaring lalu diminum sebagai obat penambah darah, diminum 2 kali sehari, pagi dan sore setelah makan.


PULUTAN/PUNGPULUTAN
(Urena Lobata)

 Pulutan atau pungpulutan biasa tumbuh pada tempat yang baru dibangun, pada sisi-sisi tanah yang masih terbuka. Pulutan tumbuh liar ditepi-tepi jalan setapak atau diantara semak-semak belukar pada tanah terbuka.
Tumbuhan ini berbatang lunak dan berbulu halus. Daunnya menjari dan bergerigi tajam pada kedua sisinya, juga berbulu halus. Tangkai bunganya bergagang pendek dan muncul pada setiap ketiak daun, memudahkan kita untuk cepat mngenalinya.
Bunganya ada yang berwarna merah tua, merah muda, dan ada yang berwarna putih. Buahnya berupa kotak dan berbiji hanya satu.
Apabila pada suatu hari ketika sedang bekerja di lading atau sedng berjalan-jalan di daerah pegunungan, tiba-tiba kita terkena sengatan serangga, satu-satunya obat yang mudah kita dapatkan hanyalah daun pulutan ini.
Petiklah bebrapa lembar daun pulutan, tumbuk agak halus diberi beberapa tetes air. Hasil tumbukan itu, kita taburkan diatas luka bekas sengatan serangga tadi.
Khasiat ramuan ini adalah sebagai penawar racun sengatan serangga yang ditinggalkan pada luka sengatan atau gigitan tadi.

SIDAGORI
(Sida Condifolia)


Tumbuhan ini berdiri tegak, banyak bercabang pada batang bagian dekat tanah, berkayu, dan kokoh. Daunnya bundar, bergerigi tumpul pada kedua sisinya, berlekuk pada bagian pangkalnya, dan ujungnnya tumpul. Bunganya tunggal berwarna kuning dengan tangkai yang panjang tumbuh pada ketiak daun.
Daunnya dapat kita gunakan sebagai tapel untuk penawar sakit kepala. Caranya, ambil/petik bebrapa lembar daun sidagori, lalu diremas-remas dan dicampur dengan beberapa tetes air, lalu ditempelkan pada kepala yang sakit.
Rebusan daunnya berkhasiat sebagai obat batuk dan melancarkan air seni. Rebusan akarnya selain berkhasiat sebagai obat peluruh air seni juga sebagai obat penurun demam. Bijinya juga dapat digunakan untuk obat batuk. Caranya, petik bebrapa lembar daun sidagori, akar, dan bijinya, lalu dicuci bersih. Kemudian direbus dengan tiga gelas air, biarkan sampai menjadi dua gelas. Setelah itu disaring dan diminum sehari dua kali, pada pagi dan sore hari setelah makan.   

BAYAM DURI
(Amaranthus Spinosus I)

 Tumbuhan ini satu rumpun dengan bayam sayur. Bedanya, bayam duri ini tidak dibudidayakan karena tumbuhan ini banyak mempunyai duri keras yang tumbuh pada bagian buku-buku dibawah ketiak daun, bahkan diantara tangkai bunganya.
Jenis bayam duri ini ada dua macam, yaitu bayam duri berwarna hijau dan satu lagi merah. Walaupun jenis bayam ini tidak dibudidayakan orang disebabkan berduri, namun masih banyak orang yang memanfaatkannya karena berkhasiat.
Air rebusan pucuk/tangkai daun muda berikut bunganya sangat bermanfaat untuk meringankan atau bahkan menyembuhkan penyakit asma atau sesak napas.
Caranya, petik beberapa lembar daun dan bunganya lalu cuci yang bersih. Kemudian rebus dengan tiga gelas air sampai menjadi dua gelas. Setelah dingin lalu disaring dan diminum dua kali sehari, pada pagi dan sore hari.

DAUN ASAM/JUKUT CALINCINGAN
(Oxalis Corminaculata)

Tumbuhan ini berdaun majemuk berjari tiga dan anak daun berbentuk panjang. Bunganya berwarna kuning dan terdapat pada ketiak daun, tersusun dalam rangkaian berupa paying. Buahnya lonjong dan pada bagian ujungnya berbentuk paruh.
Apa manfaat tumbuhan yang sepintas dapat kita golongkan sebagai tumbuhan gulma ini ?
Cobalah petik beberapa rumpun tumbuhan ini. Setelah dicuci bersih kita tumbuk sampai halus. Kemudian kita seduh dengan air hangat. Setelah disaring, airnya kita gunakan sebagai obat kumur untuk menyembuhkan sariawan atau bau mulut. Selain itu, dapat juga kita gunakan untuk obat tetes mata guna menghilangkan rasa gatal. Lakukan penggunaannya berulang kali, mudah-mudahan dapat anda rasakan manfaatnya.


PEGANGAN
(Centella Asiatica Urban)


Perbedaan tumbuhan ini dengan daun asam adalah, tumbuhan ini mempunyai daun lebih besar dan bercabang banyak, serta setiap cabang dapat membentuk tumbuhan baru hingga sangat rimbun serta dapat membentuk rumpun yang menutupi tanah.
Daunnya bundar, berbentuk seperti ginjal dengan tepi bergerigi dan bertopang di atas tangkai daun yang panjang. Letak daun bergerombol seputar batang. Tumbuhan ini bunganya berwarna putih dan merah muda, tersusun dalam rangkaian berbentuk paying yang muncul pada ketiak daun. Buahnya kecil-kecil dan rasanya pahit.
Di pedesaan tumbuhan ini ditanam orang sebagai tanaman sayuran. Cara membudidayakannya dengan stek. Tumbuhan pegangan atau daun kaki kuda ini khasiatnya banyak sekali. Rebusan tumbuhan pegangan dapat digunakan untuk mengobati macam-macam penyakit seperti sakit perut, radang usus, melancarkan air seni, batuk, asma, adan bronchitis serta sariawan. Daun mentah yang telah ditumbuk halus dapat digunakan untuk obat borok atau luka dikulit.

MENIRAN
(Phyllanthus Neruri)


Tumbuhan ini memiliki susunan daun yang menyrip ganda dengan buah atau bunganya yang berbentuk bel, bergantung dibawah tangkai tiap anak daun. Bunganya berwarna merah pucat, bentuk daun bulat telur dan kecil-kecil. Batang berwarna hijau, tapi ada juga yang berwarna kemerahan dan mempunyai banyak cabang.
Tumbuhan ini tidak pernah dibudidayakan orang. Ia hidup sebagai tanaman liar. Tetapi, dikalangan ahli-ahli jamu bangsa eropa, tumbuhan ini telah dikenal sebagai bahan ramuan untuk mengobati sakit ginjal.
Di kalangan penduduk pedesaan, tumbuhan meniran sering digunakan sebagai obat peluruh air seni atau gejala penyakit kencong manis. Caranya adalah merebus beberapa tangkai daun, kemudain air rebusan tersebut diminum secara teratur.


BABADOTAN
(Ageratum Conyzoides)

Sebenarnya tumbuhan ini adalah gulma yang tak pernah dipelihara orang. Ia adalah tumbuhan liar, di pedesaan tumbuhan sering kita temukan dipinggir jalan setapak.
Ciri-ciri tumbuhan ini adalah bentuk daunnya bulat telur dan runcing pada bagian ujungnya, bercak hijau dengan garis-garis tulang daun yang jelas dan berwarna kuning muda, serta bergerigi pada kedua sisinya.
Petani di pedesaan biasanya menggunakan daun babadotan ini untuk menutup pendarahan pada kulit yang terluka atau tersayat agar luka tidak terinfeksi.
Caranya, ambil beberapa lembar daunnya, kemudian cuci daunnya hingga bersih, dan direbus hingga lumat. Kemudian tutupkan pada luka sayat tadi. 

TEMBLEKAN/CENTE
(Lantana Camara)

 Tumbuhan ini biasanya tumbuh subur pada tanah yang cukup lembap. Batangnya berkayu, akar kokoh dapat menahan longsoran tanah pematang sawah atau tanggul anak sungai. Cabang dan rantingnya, selain berbulu juga berduri pendek dan kaku. Daunnya mempunyai permukaan benjolan dan berbulu kasar, serta bergerigi pada kedua sisinya. Bunganya berwarna merah jingga  cerah dan tumbuhberkelompok dalam satu malai. Buahnya merupakan kumpulan manic-manik kecil dalam satu tangkai panjang yang tumbuh diketiak daun.
Air rebusan daun cente atau temblekan ini sangat baik untuk pereda batuk. Caranya, petik beberapa lembar daun temblekan, setelah dicuci bersih, rebus dengan tiga gelas air hingga menjadi dua gelas. Setelah dingin, disaring dan airnya diminum dua kali sehari, pagi dan sore hari setelah makan.

SENGGUGU
(Clerodendrum Serratum Moon)

Tumbuhan perdu tegak ini mempunyai daun berbentuk lonjong telur, tebal dan kaku, serta bergerigi tajam pada kedua sisinya. Bunganya berwarna vbiolet dalam rangkaian malai yang terdapat pada ujung tangkai, buahnya berbentuk bulat telur dan berwarna hijau kehitaman.
Tumbuhan ini pada bagian akar, daun, dan buahnya banyak mengandung khasiat obat. Daunnya dapat digunakan sebagai obat gosok untuk meredakan encok, rasa nyeri, dan linu pada persendian. Rebusan daunnya dapat digunakan sebagai obat cacingan. Buahnya berkhasiat pereda batuk, kunyah bersama daun sirih. Seduhan akarnya, jika diminum dapat mengobati asama atau bronchitis dan sebagai peluruh air seni.

SAMBILOTO/KIORAY
(Andrographis paniculata (burn. (f) nees)

Sebenarnya tumbuhan ini sering ditanam orang di halaman rumah sebagai tanaman pagar karena cabangnya banyak dan mempunyai ketinggian kurang dari 1 meter.
Rebusan daun sambiloto yang pahit ini dapat kita gunakan untuk obat sakit demam, sakit perut, kencing manis juga peluruh air seni. Tumbukan daun mentahnya dapat kita gunakan untuk obat luar, penawar gatal-gatal kulit karena terkena bisa ular atau sengatan serangga yang beracun seperti kelabang dan lain sebagainya.

KUMIS KUCING

 Daun tumbuhan ini berbentuk lonjong dan meruncing pada bagian ujungnya dengan garis tajam dan besar pada kedua sisinya. Bunganya berwarna putih dan mempunyai beberapa helai benang sari yang panjang (mirip bulu kumis seekor kucing), tersusun dalam rangkaian berupa tandan yang terletak diujung tangkai.
Rebusan daun tumbuhan ini banyak digunakan orang untuk pengobatan sakit ginjal dan melancarkan air seni atau sakit pinggang. Caranya adalah meminum rebusan daun itu setiap pagi dan sebelum tidur malam. Yang lebih baik lagi, jika dalam merebusnya daun kumis kucing ini ditambah dengan daun kecibeling.


JAWER KOTOK
(Coleus Scutellarioides Bth)

Jenis tumbuhan ini memiliki corak warna yang beraneka ragam. Karena kkeindahan warna daunnya, tumbuhan ini sering digunakan sebagai tanaman hias pada taman-taman terbuka di halaman rumah.
Jawer kotok yang berkhasiat sebagai obat adalah jawer kotok yang daun dan batangnya berwarna merah hati kehitaman, dengan sisi daun dan bergerigi tumpul. Walaupun tumbuhan ini memiliki buah dan biji, untuk membudi-dayakannya lebih baik dan lebih mudah dengan stek pucuk. Jawer kotok tumbuh subur pada tanah lembap dan terbuka. Dari tumbuhan ini dapat kita peroleh berbagai manfaat untuk pengobatan.
Daun yang masih segar, settelah diolesi dengan minyak kelapa dan dipanaskan diatas api hingga layu dapat digunakan untuk menutup bisul agar cepat pecah. Air perasan dari daun yang masih segar berguna sebagai obat tetes untuk sakit telinga  atau sebagai obat anti septic pada saat memotong tali pusar bayi. Air rebusan daunnya jika diminum, bermanfaat untuk mengobati sakit wasir, batu ginjal, dan obat cacingan. Seduhan akarnya berguna untuk obat mencret.


KEJIBELING / REMEK DAGING
(Hemigrafis alternate (burn. F) t. Aders)

Panjang batrang kecibeling dapat mencapai 75 cm, bentuk daunnya bulat telur, berwarna hijau tua kemerahan pada permukaan dan hijau kelabu pada bagian bwahnya. Bunganya kecil gepeng berwarna putih dalam rangkaian berupa butir yang tumbuh pada ketiak daun dan berbiji gepeng.
Kecibeling buahnya jarang ditemukan orang, sehingga cara membudi-dayakannya tumbuhan ini cukup dengan stek batang. Sebenarnya tumbuhan ini sangat dikenal sebagai salah satu ramuan obat tradisional, yaitu untuk mengobati batu ginjal.
Air rebusan daunnya berkhasiat untuk melancarkan air seni, obat disentri, dan wasir. Caranya petik beberapa daun kecibeling lalu dicuci bersih kemudian direbus dengan 3 gela air, setelah mendidih jadikan 2 gelas air. Setelah dingin, saring dan minum 2 kali sehari pada pagi dan malam menjelang tidur.
Karena besarnya khasiat tumbuhan ini, cobalah budidayakan dilahan kosng di sekitar rumah.

 LEGETAN / JOTANG
(Spilanthes iabadicensis a. H. Moore)

 Legetan sejenis tumbuhan berusia setahun yang mempunyai banyak cabang, tumbuhnya tegak atau merayap dengan akar-akarnya yang keluar dari ruas-ruas batang. Kalu kita patahkan batngnya, tercium aroma bau wangi. Itulah tumbuhan legetan / jotang (spilanthes iabadicensis a. h. moore), yang sering kita temukan tumbuh liar di lading-ladang atau tebing-tebing saluran air di persawahan dan tempat-tempat bertanah lembab.
Tumbuhan ini daunnya saling berhadapan, berbentuk lonjong dan menyempit kearah pangkalnya dengan gerigi datar pada kedua sisinya. Bunganya kecil-kecil, banyak dan berwarna kuning. Buahnya berbelah berbentuk jorong dan berwarna hitam berisi banyak biji. Tumbuhan ini mudah diperbanyak melalui biji dengan cara penyemaian. Dari tumbuhan yang bernama legetan, bunganya yang dpat digunakan sebagai obat untuk penyakit sariawan.


SAGA RAMBAT
(Abrus Prevatorius)

Saga rambat adalah sejenis tumbuhan yang merambat pada pagar atau tanaman lain, batangnya selalu membelit ke kiri. Daunnya majemuk menyirip ganda dan beranak daun banyak. Buahnya berupa polong, dengan biji berwarna merah darah dan berbintik noda hitam pada bagian pangkalnya. Bunganya dalam bentuk tandan berupa bunga kupu-kupu dan berwarna ungu muda.
Dari tumbuhan rambat ini yang dapat diambil manfaatnya adalah daunnya yang mempunyai rasa manis. Khasiatnya untuk obat sariawan pada gusi. Pengobatannta dengan cara mengunyah daunnya serta menggosok-gosokkan sepahnya kecelah-celah gigi. Tumbukan daunnya dapat kita gunakan sebagai obat boreh untuk radang yang menyerang permukaan mulut dan ujung bibir.


GODONG ENCOK / KI ENCOK
(Plumbago Zeylanica)

 Godong encok daunnya bundar telur dengan ujung yang meruncing dan bertepi rata pada kedua sisinya. Daunnya tersusun berseling dengan tangkai yang pendek. Pada ujung tangkai, muncul tandan bunga merupakan rangkaian dari susunan bunga-bunganya yang berwarna putih.
Buahnya berbentuk lonjong dan ujungnya meruncing serta mempunyai alur memanjang. Bila telah masak, buah ini merekah menjadi 5 bagian, berisi biji-biji yang banyak. Pembudidayaan tumbuhan ini dapat melalui semaian biji atau stek batang,
Daun tumbuhan ini berkhasiat sebagai obat luar untuk penyakit encok, sakit pinggang serta sakit kepala. Caranya, petik beberapa lembar daunnya lalu dicuci bersih. Kemudian diremas-remas untuk dibalutkan pada badan yang sakit.


DAUN WUNGU / HANDEULEUM
(Eupatorium Triplinerve Vahl)

Tanaman ini batangnya bundar tapi terkadang hampir segitiga, mempunyai kulit batang yang berlendir dengan aroma yang kurang sedap. Letak daunnya berhadapan, berbentuk lonjong memanjang dan bertepi rata. Bunganya berupa tandan yang tumbuh pada ujung tangkai. Bentuk  buahnya lonjong , berisi dua butir biji berbentuk bulat.
Yang berkhasiat obat dari tumbuhan ini adlaah varietas berwarna lembayung. Dari daunnya atau kulit batangnya yang telah ditumbuk, dapat kita gunakan sebagai bubuk untuk mengobati penyakit borok, bisul, dan bengkak. Dengan lembaran daunnya yang diolesi minyak kelapa dan dilayukan diatas api, kemudain ditempelkan pada luka bisul atau borok, yang terlebih dahulu daunnya dilubangi.


DAUN KI URAT
(Plantago Major Linn)

Daunnya lebar berbentuk bundar telur, permukaanya licin, mempunyai lekuk garis urat daun yang membujur serta tangkai pelepahnya panjang, memudahkan kita untuk lebih cepat mengenalinya di antara tumbuhan lain. Bunganya berbentuk bonggol dan terdiri dari bunga-bunga kecil, tersusun dalam malai yang tumbuh pada ketiak pelepah daun.
Jenis tumbuhan penutup tanah ini sering kita jumpai di pedesaan dipinggir-pinggir jalan setapak atau halaman rumah.
Akar dan daun tumbuhan ini jika dicampur dengan daun kejibeling kemudian direbus, air rebusannya bermanfaat untuk obat sakit kencing batu.   










3 komentar:

Ingin blog/web anda menghasilkan uang, klik disini ?